Langsung ke konten utama

Cara Membuat Beton Bermutu Tinggi


Bagaimana cara membuat beton yang berkualitas tinggi? Beton merupakan bahan utama yang dipakai untuk mendirikan suatu bangunan. Umumnya, beton terbuat dari campuran pasta, agregat, dan admixture. Bahan pasta untuk pembuatan beton adalah semen dan. Sedangka agregat yang digunakan berupa pasir dan kerikil. Penggunaan admixture tidak begitu wajib karena hanya dipakai untuk fungsi-fungsi tertentu seperti mengurangi penggunaan air, meningkatkan sifat anti-air, mempercepat atau memperlambat pengerasan beton, dan memberikan warna.

Beton yang berkualitas bagus dibuat dengan memperhatikan kekuatan, keekonomisan, dan durabilitas bahannya. Sebisa mungkin beton harus memiliki struktur yang kokoh, proses pembuatannya berlangsung efisien, dan daya tahannya awet. Nah, apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat mutu suatu beton? Bagaimana pula cara terbaik dalam membuat beton berkualitas tinggi?

Penggunaan Bahan Baku yang Berkualitas Bagus
Bahan baku yang bermutu bagus tentu akan menghasilkan beton yang memiliki kualitas terbaik. Semen yang dipakai berasal dari produk ternama. Pemilihan pasir sebaiknya menggunakan pasir gunung yang bersih, bukan pasir sungai yang mengandung tanah atau pasir pantai yang mengandung garam. Begitupun dengan kerikil, sebaiknya pilih kerikil-kerikil dengan diameter maksimal 15 mm dan berukuran seragam.
Bahan Bangunan Tersimpan Baik
Selama proses pembuatan beton dilakukan, seluruh bahan bangunan harus disimpan di tempat yang aman, rapi, dan terlindungi. Pastikan material tersebut terhindar dari kontaminasi kotoran, cairan, dan material lain agar kualitasnya tidak menurun. Yang paling penting ialah material pembuat beton ini tidak terkontak langsung dengan bahan-bahan yang mengandung kadar glukosa tinggi seperti gula dan air tebu.

Perbandingan Material yang Tepat
Beton yang bermutu tinggi terbuat dari material-material dengan perbandingan yang tepat, tidak asal-asalan, dan sesuai SNI (Standar Nasional Indonesia). Setidaknya ada enam macam perbandingan bahan-bahan dalam membuat beton yang menentukan kualitasnya, antara lain :
  1. Beton K-175 adalah beton yang dibuat dari campuran 326 kg semen, 760 kg pasir, 1029 kg kerikil, dan 215 liter air.
  2. Beton K-200 merupakan beton hasil pencampuran antara 352 kg semen, 731 kg pasir, 1031 kg kerikil, dan 215 liter air.
  3. Beton K-225 yaitu beton dari pencampuran semen 371 kg, pasir 689 kg, kerikil 1047 kg, dan air sebanyak 215 liter.
  4. Beton K-250 umumnya diperoleh dari menggabungkan semen sejumlah 406 kg, pasir 684 kg, 1026 kg kerikil, dan air sejumlah 215 liter.
  5. Beton K-275 merupakan beton yang dibikin dari semen 406 kg, pasir 684 kg, kerikil 1026 kg, dan air 215 liter.
  6. Beton K-300 terbuat dari campuran 413 kg semen, 681 kg pasir, 1021 kg kerikil, dan 215 liter air.
Adukan Dilakukan Secara Merata
Tingginya kualitas beton juga dipengaruhi dari teknik pengadukannya. Usahakan beton dihasilkan dari adukan yang merata, baik dari segi mutu maupun proporsi bahan baku yang dipakai. Hindari proses pembuatan yang sembarangan dan tidak sesuai aturan. Penambahan air yang terlalu banyak mengakibatkan tingkat porositas dan kualitas beton bangunan menurun. Hal yang sama juga berlaku pada penggunaan semen yang berlebihan, di mana justru menyebabkan kontribusi daya ikatnya tidak maksimal.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN SEMEN, PASIR, SPLIT DALAM PENGECORAN

Dibuat ringkasan........................................ Menghitung kebutuhan bahan untuk COR (1:2:3) Atau perbandingan  Semen : Pasir : Split = 1 : 2 : 3 Dasar Acuan 1 zak semen = 5 sekop pengki 1 zak semen = 1 dolak = 0,024 m3 (pendekatan ukuran zak semen 50kg = 10cm x 40cm x 60cm) 1 dolak semen : 2 dolak pasir : 3 dolak split atau 0.024 m3 semen : 0.048 m3 pasir : 0.072 m3 split. Nah sekarang misal kita ingin membuat dak dengan ukuran 10 m x 6m dengan tebal 10 cm berapa kebutuhan materialnya jika ingin dibangun dengan mutu beton 1:2:3 ? Volume beton = 10 x 6 x 0.1 = 6 m3 Total campuran tersebut adalah 1+2+3 = 6, itu berarti 1/6 adalah semen, 2/6 adalah Pasir, dan 3/6 adalah split. Maka kebutuhan semen : 6 m3 x 1/6 = 1 m3 ; Pasir : 6 m3 x 2/6 = 2m3 ; Split : 6 m3 x 3/6 = 3 m3 1 m3 semen adalah 1 : 0,024 = 41.6 = 42 zak semen Selanjutnya sudah bisa di perkirakan berapa harga 42 zak semen. 2 kubik pasir. 3 kubik split. Daftar komposisi beton sesuai standar yg berlaku

Cara membuat cor beton K 100, K 125, K 150, K 175, K 200, K 225, K 250, K 275, K 300, K 325, atau K 350. komposisi sesuai SNI DT-91-0008-2007

Proses pembuatan beton harus dilakukan dengan cara yang sedemikian rupa supaya hasilnya berkualitas bagus. Selain workabilitas-nya tinggi, beton yang baik juga perlu mempunyai sifat kohesi yang tinggi pula, khususnya ketika masih dalam kondisi plastis. Hal ini dimaksudkan agar beton tersebut memiliki tingkat kekuatan yang kokoh dan daya tahannya awet. Salah satu caranya adalah dengan menyesuaikan bahan-bahan penyususn adukan beton terhadap lokasi di mana beton tersebut akan dibangun. Pada dasarnya, beton adalah bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen, agregat, dan air. Ada dua macam agregat yang biasa digunakan yaitu agregat kasar (kerikil) serta agregat halus (pasir). Kadang-kadang ditambahkan juga zat aditif ke dalam adukan beton untuk tujuan tertentu. Misalnya agar beton cepat mengering, tahan terhadap air, memiliki warna, dan sebagainya. Bagaimana proses suatu beton dibuat? Di bawah ini panduannya  Bahan yang dibutuhkan : Semen Pasir Kerikil Air Alat

Cara Mudah Menghitung Volume Pondasi cor beton

Bagaimana cara menghitung volume pondasi secara matang? Berada di bagian paling dasar, pondasi berfungsi sebagai penopang berdirinya suatu bangunan. Oleh karena itu, kekuatan pondasi pun berpengaruh besar terhadap tingkat kekokohan, keamanan, dan keawetan bangunan yang berdiri tegak di atasnya. Dalam  membuat pondasi , kita harus memperhitungkan aspek-aspek terkait pembangunan pondasi secara matang. Di antaranya ialah volume dari pondasi yang akan dibuat. Hal ini dimaksudkan agar proses pembuatan pondasi bisa berjalan efektif. Bayangkan jika pembangunan dilakukan tanpa perhitungan, besar kemungkinan akan banyak sumber daya yang berakhir sia-sia. Penghitungan Volume Pondasi Pada dasarnya,  pondasi bangunan  memiliki bentuk balok yang memanjang. Jadi volumenya bisa diketahui dari menghitung luas penampang dikalikan dengan panjang pondasi tersebut. Ada dua bentuk penampang pondasi yang banyak dibuat yaitu persegi dan trapesium. Pondasi berpenampang trapesium dinilai le