Langsung ke konten utama

Cara Mudah Menghitung Volume Pondasi cor beton


Bagaimana cara menghitung volume pondasi secara matang? Berada di bagian paling dasar, pondasi berfungsi sebagai penopang berdirinya suatu bangunan. Oleh karena itu, kekuatan pondasi pun berpengaruh besar terhadap tingkat kekokohan, keamanan, dan keawetan bangunan yang berdiri tegak di atasnya.
Dalam membuat pondasi, kita harus memperhitungkan aspek-aspek terkait pembangunan pondasi secara matang. Di antaranya ialah volume dari pondasi yang akan dibuat. Hal ini dimaksudkan agar proses pembuatan pondasi bisa berjalan efektif. Bayangkan jika pembangunan dilakukan tanpa perhitungan, besar kemungkinan akan banyak sumber daya yang berakhir sia-sia.

Penghitungan Volume Pondasi
Pada dasarnya, pondasi bangunan memiliki bentuk balok yang memanjang. Jadi volumenya bisa diketahui dari menghitung luas penampang dikalikan dengan panjang pondasi tersebut. Ada dua bentuk penampang pondasi yang banyak dibuat yaitu persegi dan trapesium. Pondasi berpenampang trapesium dinilai lebih kuat karena sisi miringnya mampu meningkatkan daya cengkeram tanah.
Volume pondasi yang mempunyai penampang berbentuk persegi bisa dihitung dengan mencari tahu luas penampangnya terlebih dahulu. Kemudian luas penampang tersebut dikalikan dengan panjang, maka diketahuilah total volume pondasi keseluruhan. Atau untuk penulisan rumusannya yaitu volume = panjang x luas penampang = panjang x (lebar x tinggi).

Sedangkan volume pondasi yang mempunyai penampang berbentuk trapesium dapat dicari juga dengan menghitung luas penampang dikalikan panjang pondasi. Rumus penghitungan luas trapesium adalah jumlah sisi sejajar x tinggi / 2. Kesimpulannya, rumus menghitung volume pondasi berpenampang trapesium yakni volume = panjang x luas penampang = panjang x { (sisi sejajar a + sisi sejajar b) x tinggi / 2}.
Contoh
Untuk memudahkan anda memahami penjelasan di atas, mari kita kerjakan bersama contoh soal di bawah ini!
Lionel Messi berniat membangun pondasi untuk rumah sederhananya di Bali. Sehingga dia pun memutuskan untuk membuat pondasi yang simple dan memiliki penampang persegi dengan ukuran panjang 40 m, lebar 50 cm, dan tinggi/kedalaman 2 meter. Pada saat yang sama, Christiano Ronaldo juga hendak mendirikan rumah mewahnya di Lombok yang ditopang oleh pondasi berpenampang trapesium dengan ukuran panjang 100 m, lebar atas 50 cm, lebar bawah 1 m, dan tinggi/kedalaman 3 meter. Berapakah volume masing-masing pondasi untuk rumah Lionel Messi dan rumah Christiano Ronaldo?
Penyelesaian
Diketahui :

1). Pondasi rumah LM berpenampang persegi dan pondasi rumah CR berpenampang trapesium.

2). Pondasi rumah LM berukuran panjang 40 m, lebar 50 cm = 0,5 m, dan kedalaman 2 m.

3). Pondasi rumah CR berukuran panjang 100 m, sisi sejajar a 50 cm = 0,5 m, sisi sejajar b 1 m, dan kedalaman 3 m.
Ditanyakan : Berapakah volume pondasi masing-masing rumah Lionel Messi dan Christiano Ronaldo?
Jawab :

– Volume pondasi rumah Lionel Messi = panjang x luas penampang = panjang x (lebar x kedalaman) = 40 x (0,5 x 2) = 40 x 1 = 40 m3.

– Volume pondasi rumah Christiano Ronaldo = panjang x luas penampang = panjang x { (sisi sejajar a + sisi sejajar b) x kedalaman / 2} = 100 x { (0,5 + 1) x 3 / 2} = 100 x 2,25 = 225 m3.
Jadi volume pondasi untuk rumah Lionel Messi adalah 40 m3 dan volume pondasi untuk rumah Christiano Ronaldo yaitu 225 m3.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN SEMEN, PASIR, SPLIT DALAM PENGECORAN

Dibuat ringkasan........................................ Menghitung kebutuhan bahan untuk COR (1:2:3) Atau perbandingan  Semen : Pasir : Split = 1 : 2 : 3 Dasar Acuan 1 zak semen = 5 sekop pengki 1 zak semen = 1 dolak = 0,024 m3 (pendekatan ukuran zak semen 50kg = 10cm x 40cm x 60cm) 1 dolak semen : 2 dolak pasir : 3 dolak split atau 0.024 m3 semen : 0.048 m3 pasir : 0.072 m3 split. Nah sekarang misal kita ingin membuat dak dengan ukuran 10 m x 6m dengan tebal 10 cm berapa kebutuhan materialnya jika ingin dibangun dengan mutu beton 1:2:3 ? Volume beton = 10 x 6 x 0.1 = 6 m3 Total campuran tersebut adalah 1+2+3 = 6, itu berarti 1/6 adalah semen, 2/6 adalah Pasir, dan 3/6 adalah split. Maka kebutuhan semen : 6 m3 x 1/6 = 1 m3 ; Pasir : 6 m3 x 2/6 = 2m3 ; Split : 6 m3 x 3/6 = 3 m3 1 m3 semen adalah 1 : 0,024 = 41.6 = 42 zak semen Selanjutnya sudah bisa di perkirakan berapa harga 42 zak semen. 2 kubik pasir. 3 kubik split. Daftar komposisi beton sesuai standar yg berlaku

Cara membuat cor beton K 100, K 125, K 150, K 175, K 200, K 225, K 250, K 275, K 300, K 325, atau K 350. komposisi sesuai SNI DT-91-0008-2007

Proses pembuatan beton harus dilakukan dengan cara yang sedemikian rupa supaya hasilnya berkualitas bagus. Selain workabilitas-nya tinggi, beton yang baik juga perlu mempunyai sifat kohesi yang tinggi pula, khususnya ketika masih dalam kondisi plastis. Hal ini dimaksudkan agar beton tersebut memiliki tingkat kekuatan yang kokoh dan daya tahannya awet. Salah satu caranya adalah dengan menyesuaikan bahan-bahan penyususn adukan beton terhadap lokasi di mana beton tersebut akan dibangun. Pada dasarnya, beton adalah bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen, agregat, dan air. Ada dua macam agregat yang biasa digunakan yaitu agregat kasar (kerikil) serta agregat halus (pasir). Kadang-kadang ditambahkan juga zat aditif ke dalam adukan beton untuk tujuan tertentu. Misalnya agar beton cepat mengering, tahan terhadap air, memiliki warna, dan sebagainya. Bagaimana proses suatu beton dibuat? Di bawah ini panduannya  Bahan yang dibutuhkan : Semen Pasir Kerikil Air Alat