Langsung ke konten utama

Cara Membuat Dak Beton yang Kokoh dan kuat


Bagaimana cara membuat dak beton yang kokoh? Pelat lantai atau biasa disebut dak beton dibutuhkan ketika anda ingin memperluas lantai suatu bangunan secara vertikal. Proses pembuatan pelat lantai ini biasanya dilakukan dengan teknik konvensional yakni memakai cor beton dan metode fabrikasi. Apakah anda ingin mengetahui bagaimana langkah-langkah pengecoran yang baik dan benar?
Sebelum proses pengedakan dilakukan, anda perlu mengetahui luas dak beton yang bakal dibuat untuk mengefektifkan penggunaan tukang dan material. Prinsipnya jika luas pelat lantai yang akan dicor lebih dari 3 x 3 meter, maka anda harus memakai balok anak untuk memperkokoh struktur dak tersebut. Perlu diketahui, ketebalan cor minimal untuk dak yang menggunakan balok anak adalah 12 cm, sedangkan dak yang tidak memakai balok anak ketebalan minimalnya yakni 15 cm.






Di bawah ini merupakan langkah-langkah pembuatan dak beton yang benar dari arafuru.com untuk menghasilkan pelat lantai yang kuat dan kokoh!
Langkah 1. Pembuatan Adonan Dak
Beton bisa digunakan baik untuk pekerjaan struktural maupun non-struktural. Komposisi beton yang baik untuk pekerjaan non-struktural contohnya beton mutu B0, maka perbandingan pasir dan kerikil yang dibutuhkan tidak boleh lebih dari 8:1. Sedangkan untuk pekerjaan struktural umumnya menggunakan beton B1 dan beton K125 ditambah campuran dari semen, pasir, dan split dengan perbandingan 1:2:3. Kebanyakan campuran beton di atas selanjutnya ditambah pengeras beton dengan takaran sesuai petunjuk pada kemasan produk.
Harus diperhatikan untuk pemakaian rasio air terhadap semen biasanya sekitar 10-20 persen dan dihitung sesuai massa semen yang digunakan. Penambahan air yang terlalu banyak bisa mengakibatkan beton mengalami retak-retak karena air yang tidak ikut bereaksi dengan campuran akan menguap dan menimbulkan pori-pori.
Langkah 2. Pengadukan Adonan Beton
Hal yang harus diperhatikan saat mengaduk campuran beton adalah pastikan adonan bersifat homogen. Maksudnya adonan tersebut memiliki warna yang merata, tidak terlalu kental atau cair, dan tidak terdapat butir-butir yang terpisah (segregasi). Sebaliknya, pengadukan yang kurang homogen akan menyebabkan beton yang dibuat memiliki kualitas yang buruk.
Proses pengadukan adonan dak bisa dilakukan secara manual atau memakai bantuan mesin. Setelah adonan jadi, proses pengecoran seluruh area pelat lantai wajib dilakukan dalam waktu satu hari. Jadi tenaga tukang bangunan yang tersedia harus benar-benar mencukupi agar pengecoran ini dapat selesai dilakukan dalam sehari saja.
Rumus penghitungan kuantitas tenaga yang dibutuhkan bila memakai rasio jumlah tukang dan volume pekerjaan adalah 0,5 meter kubik per orang. Sebagai contoh, apabila anda berniat membuat cor beton dengan volume 10 meter kubik, kebutuhan tukangnya sebanyak 20 orang. Peningkatan efisiensi pekerjaan dapat dilakukan dengan memanfaatkan mesin-mesin untuk proses pengecoran berteknologi mutakhir.
Langkah 3. Penerapan Dak Beton
Tahapan bekisting perlu dilakukan terlebih dulu lalu diikuti dengan proses pembesian dan terakhir penuangan adonan beton. Pada tahapan bekisting, sisi papan yang berhadapan dengan adonan beton sebaiknya diolesi minyak atau oli supaya pencetaknya tidak melekat pada beton setelah kering. Berikutnya, proses pembesian untuk elemen struktur seperti kolom, balok, dan pelat harus saling mengikat kuat agar menjadi kesatuan rangkaian.
Proses penuangan adukan cor harus dilakukan dengan sangat cepat karena sifatnya mudah mengeras. Sesekali cor beton tersebut disiram dengan air bersih sedikit demi sedikit agar bisa menyatu baik bersama cor-coran di sekitarnya. Cetakan dak beton bisa dilihat hasilnya setelah menunggu selama 2 minggu agar pelat lantai tersebut benar-benar kering.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN SEMEN, PASIR, SPLIT DALAM PENGECORAN

Dibuat ringkasan........................................ Menghitung kebutuhan bahan untuk COR (1:2:3) Atau perbandingan  Semen : Pasir : Split = 1 : 2 : 3 Dasar Acuan 1 zak semen = 5 sekop pengki 1 zak semen = 1 dolak = 0,024 m3 (pendekatan ukuran zak semen 50kg = 10cm x 40cm x 60cm) 1 dolak semen : 2 dolak pasir : 3 dolak split atau 0.024 m3 semen : 0.048 m3 pasir : 0.072 m3 split. Nah sekarang misal kita ingin membuat dak dengan ukuran 10 m x 6m dengan tebal 10 cm berapa kebutuhan materialnya jika ingin dibangun dengan mutu beton 1:2:3 ? Volume beton = 10 x 6 x 0.1 = 6 m3 Total campuran tersebut adalah 1+2+3 = 6, itu berarti 1/6 adalah semen, 2/6 adalah Pasir, dan 3/6 adalah split. Maka kebutuhan semen : 6 m3 x 1/6 = 1 m3 ; Pasir : 6 m3 x 2/6 = 2m3 ; Split : 6 m3 x 3/6 = 3 m3 1 m3 semen adalah 1 : 0,024 = 41.6 = 42 zak semen Selanjutnya sudah bisa di perkirakan berapa harga 42 zak semen. 2 kubik pasir. 3 kubik split. Daftar komposisi beton sesuai standar yg berlaku

Cara membuat cor beton K 100, K 125, K 150, K 175, K 200, K 225, K 250, K 275, K 300, K 325, atau K 350. komposisi sesuai SNI DT-91-0008-2007

Proses pembuatan beton harus dilakukan dengan cara yang sedemikian rupa supaya hasilnya berkualitas bagus. Selain workabilitas-nya tinggi, beton yang baik juga perlu mempunyai sifat kohesi yang tinggi pula, khususnya ketika masih dalam kondisi plastis. Hal ini dimaksudkan agar beton tersebut memiliki tingkat kekuatan yang kokoh dan daya tahannya awet. Salah satu caranya adalah dengan menyesuaikan bahan-bahan penyususn adukan beton terhadap lokasi di mana beton tersebut akan dibangun. Pada dasarnya, beton adalah bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen, agregat, dan air. Ada dua macam agregat yang biasa digunakan yaitu agregat kasar (kerikil) serta agregat halus (pasir). Kadang-kadang ditambahkan juga zat aditif ke dalam adukan beton untuk tujuan tertentu. Misalnya agar beton cepat mengering, tahan terhadap air, memiliki warna, dan sebagainya. Bagaimana proses suatu beton dibuat? Di bawah ini panduannya  Bahan yang dibutuhkan : Semen Pasir Kerikil Air Alat

Cara Mudah Menghitung Volume Pondasi cor beton

Bagaimana cara menghitung volume pondasi secara matang? Berada di bagian paling dasar, pondasi berfungsi sebagai penopang berdirinya suatu bangunan. Oleh karena itu, kekuatan pondasi pun berpengaruh besar terhadap tingkat kekokohan, keamanan, dan keawetan bangunan yang berdiri tegak di atasnya. Dalam  membuat pondasi , kita harus memperhitungkan aspek-aspek terkait pembangunan pondasi secara matang. Di antaranya ialah volume dari pondasi yang akan dibuat. Hal ini dimaksudkan agar proses pembuatan pondasi bisa berjalan efektif. Bayangkan jika pembangunan dilakukan tanpa perhitungan, besar kemungkinan akan banyak sumber daya yang berakhir sia-sia. Penghitungan Volume Pondasi Pada dasarnya,  pondasi bangunan  memiliki bentuk balok yang memanjang. Jadi volumenya bisa diketahui dari menghitung luas penampang dikalikan dengan panjang pondasi tersebut. Ada dua bentuk penampang pondasi yang banyak dibuat yaitu persegi dan trapesium. Pondasi berpenampang trapesium dinilai le