Langsung ke konten utama

Cara membuat cor beton K 100, K 125, K 150, K 175, K 200, K 225, K 250, K 275, K 300, K 325, atau K 350. komposisi sesuai SNI DT-91-0008-2007

Proses pembuatan beton harus dilakukan dengan cara yang sedemikian rupa supaya hasilnya berkualitas bagus. Selain workabilitas-nya tinggi, beton yang baik juga perlu mempunyai sifat kohesi yang tinggi pula, khususnya ketika masih dalam kondisi plastis. Hal ini dimaksudkan agar beton tersebut memiliki tingkat kekuatan yang kokoh dan daya tahannya awet. Salah satu caranya adalah dengan menyesuaikan bahan-bahan penyususn adukan beton terhadap lokasi di mana beton tersebut akan dibangun.
Pada dasarnya, beton adalah bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen, agregat, dan air. Ada dua macam agregat yang biasa digunakan yaitu agregat kasar (kerikil) serta agregat halus (pasir). Kadang-kadang ditambahkan juga zat aditif ke dalam adukan beton untuk tujuan tertentu. Misalnya agar beton cepat mengering, tahan terhadap air, memiliki warna, dan sebagainya.
Bagaimana proses suatu beton dibuat? Di bawah ini panduannya 

Bahan yang dibutuhkan :
  • Semen
  • Pasir
  • Kerikil
  • Air
Alat yang digunakan :
  • Mesin Molen
  • Sekop
  • Cangkul
  • Timbangan
Langkah kerja pembuatan :
  1. Tentukan mutu beton yang akan dibuat apakah K 100, K 125, K 150, K 175, K 200, K 225, K 250, K 275, K 300, K 325, atau K 350.
  2. Siapkan semen, pasir, kerikil, dan air dengan komposisi sesuai SNI DT-91-0008-2007 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton oleh Departemen Pekerjaan Umum

  1. No.Mutu BetonSemen (kg)Pasir (kg)Kerikil (kg)Air (liter)w/c ratio
    1.7,4 MPa (K 100)2478699992150,87
    2.9,8 MPa (K 125)27682810122150,78
    3.12,2 MPa (K 150)29979910172150,72
    4.14,5 MPa (K 175)32676010292150,66
    5.16,9 MPa (K 200)35273110312150,61
    6.19,3 MPa (K 225)37169810472150,58
    7.21,7 MPa (K 250)38469210392150,56
    8.24,0 MPa (K 275)40668410262150,53
    9.26,4 MPa (K 300)41368110212150,52
    10.28,8 MPa (K 325)43967010062150,49
    11.31,2 MPa (K 350)44866710002150,48
  2. Masukkan secara berturut-turut ke dalam mesin molen di mulai dari kerikil, lalu pasir, dan kemudian semen. Pastikan takaran bahan-bahan pembentuk campuran beton tersebut sesuai rekomendasi di atas. Ingat ukuran semen, pasir, dan kerikil dihitung berdasarkan berat bukan per sekop. Sedangkan penghitungan air menurut volume.
  3. Setelah semen, pasir, dan kerikil masuk ke dalam mesin molen, selanjutnya putar mesin tersebut untuk mencampurkan bahan-bahan di dalamnya. Tandanya adukan beton ini telah tercampur rata ialah butiran-butiran pasirnya sudah tidak ada yang kelihatan lagi.
  4. Berikutnya tambahkan air sedikit demi sedikit ke dalam mesin molen hingga takarannya terpenuhi. Usahakan selama penuangan air ini, mesin tetap dalam keadaan berputar. Operasikan mesin tersebut hingga adukan beton yang Anda inginkan sudah selesai dibuat.
  5. Untuk pekerjaan pembuatan adukan beton skala kecil, Anda boleh memakai sekop dan cangkul saja tanpa bantuan molen. Namun pastikan seluruh prosesnya dilakuakn di tempat yang datar dan bersih.
  6. Caranya yaitu campurkan semen, pasir, dan kerikil hingga merata. Setelah itu, buat campuran bahan-bahan ini membentuk gundukan. Pada pucak gundukan lalu digali seperti danau dan tuangkan air secukupnya. Langkah terakhir adalah mengaduk campuran bahan-bahan ini hingga menjadi adukan beton.
arafuru.com



Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN SEMEN, PASIR, SPLIT DALAM PENGECORAN

Dibuat ringkasan........................................ Menghitung kebutuhan bahan untuk COR (1:2:3) Atau perbandingan  Semen : Pasir : Split = 1 : 2 : 3 Dasar Acuan 1 zak semen = 5 sekop pengki 1 zak semen = 1 dolak = 0,024 m3 (pendekatan ukuran zak semen 50kg = 10cm x 40cm x 60cm) 1 dolak semen : 2 dolak pasir : 3 dolak split atau 0.024 m3 semen : 0.048 m3 pasir : 0.072 m3 split. Nah sekarang misal kita ingin membuat dak dengan ukuran 10 m x 6m dengan tebal 10 cm berapa kebutuhan materialnya jika ingin dibangun dengan mutu beton 1:2:3 ? Volume beton = 10 x 6 x 0.1 = 6 m3 Total campuran tersebut adalah 1+2+3 = 6, itu berarti 1/6 adalah semen, 2/6 adalah Pasir, dan 3/6 adalah split. Maka kebutuhan semen : 6 m3 x 1/6 = 1 m3 ; Pasir : 6 m3 x 2/6 = 2m3 ; Split : 6 m3 x 3/6 = 3 m3 1 m3 semen adalah 1 : 0,024 = 41.6 = 42 zak semen Selanjutnya sudah bisa di perkirakan berapa harga 42 zak semen. 2 kubik pasir. 3 kubik split. Daftar komposisi beton sesuai standar yg berlaku

Cara Mudah Menghitung Volume Pondasi cor beton

Bagaimana cara menghitung volume pondasi secara matang? Berada di bagian paling dasar, pondasi berfungsi sebagai penopang berdirinya suatu bangunan. Oleh karena itu, kekuatan pondasi pun berpengaruh besar terhadap tingkat kekokohan, keamanan, dan keawetan bangunan yang berdiri tegak di atasnya. Dalam  membuat pondasi , kita harus memperhitungkan aspek-aspek terkait pembangunan pondasi secara matang. Di antaranya ialah volume dari pondasi yang akan dibuat. Hal ini dimaksudkan agar proses pembuatan pondasi bisa berjalan efektif. Bayangkan jika pembangunan dilakukan tanpa perhitungan, besar kemungkinan akan banyak sumber daya yang berakhir sia-sia. Penghitungan Volume Pondasi Pada dasarnya,  pondasi bangunan  memiliki bentuk balok yang memanjang. Jadi volumenya bisa diketahui dari menghitung luas penampang dikalikan dengan panjang pondasi tersebut. Ada dua bentuk penampang pondasi yang banyak dibuat yaitu persegi dan trapesium. Pondasi berpenampang trapesium dinilai le